Peran diplomasi Angkatan Laut suatu Negara tidak dapat
diabaikan begitu saja. Semboyan “Navy
Brotherhood” telah menjadi spirit universal Angkatan Laut di Dunia untuk
saling berinteraksi. Pada kenyataannya, metode interaksi dirasakan paling
efektif dalam menjaga hubungan antara Negara. Sebaliknya, apabila hubungan
komunikasi antar Angkatan Laut terganggu maka akan berdampak luas hingga ke
lingkup Negara.
Hal itu ditegaskan
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung
Pramono, S.H, M.Hum, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Staf
Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H, M.A.P, pada saat menerima
kunjungan 5 (lima) Perwira Senior Officer
Exchange Program (SOEP) Angkatan Laut Singapura (Republic Of Singapure Navy/RSN) dengan pimpinan Commander First Flotilla, Fleet, Kolonel Giam Hock Koon, di gedung
Laksamana Nala Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (1/10).
Seusai diterima
Kasarmatim di gedung Laksamana Nala, tamu dari Angkatan Laut Republik Singapura
ini juga meninjau KRI Diponegoro-365. Di Kapal Perang Sigma Klas buatan Belanda
ini, para Perwira AL Republik Singapura ini melihat berbagai sarana dan
fasilitas yang dimiliki Kapal Perang tersebut.
Program Kunjungan Perwira Senior Officer Exchange Programme (SOEP) Republic of Singapore Navy (RSN) di
Surabaya yang dilaksanakan mulai tanggal 30 September hingga 02 Oktober 2012 di Surabaya itu, merupakan suatu kegiatan rutin yang
diselenggarakan tiap tahun sebagai salah satu hasil rapat Joint Naval Training Working Group (JNTWG) ke-33 di Medan dan Toba antara TNI AL dengan RSN di bidang Training and Course.Sumber: http://www.tni.mil.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar